ORBITAL
DAN PERANANNYA DALAM IKATAN KOVALEN
A.
ORBITAL HIBRIDA DARI NITROGEN DAN
HIDROGEN
1.
Amina
Penggolongan
amina didasarkan pada berapa atom H pada ammonia yang diganti dengan gugus
alkil atau aril. Apabila satu H pada ammonia diganti gugus alkil disebut amina primer. Sedangkan
jika dua tom H pada amonia diganti gugus alkil disebut amina sekunder dan
apabila ketiga atom H pada ammonia diganti gugus alkil disebut amina tersier.
Banyak
gugus fungsi yang penting dalam senyawa
organic dimana yang mengandung nitrogen atau oksigen secara elektronika,
orbital atom dari nitrogen berhibridisasi menurut cara yang sangat bersamaan
dengan karbon, karena pada dasarnya karbon dan
nitrogen itu sama.
Pada
dasarnya, sesuai yang ditunjukkan pada gambar di atas, nitrogen dapat
menghibridisasi orbital atom tingkat kedua menjadi empat orbital ikatan sp3
yang ekuivalen. Karbon mempunyai empaat elktron untuk dibagian dalam empat
orbital sp3. Sedangkan nitrogen mempunyai lima electron yang
didistribusikan dalam empat orbital sp3. Satu orbital sp3
dan nitrogen diisi dengan sepasang electron, dan nitrogen dapat membentuk
senyawa hanya dengan tiga ikatan terhadap atom lain.
Perlu diketahui bahwa molekul
ammonia mengandung atom nitrogen sp3 yang terikat pada tiga atom hydrogen. Molekul amina mempunyai
struktur yang sama: suatu atom nitrogen sp3 terikat pada satu atau
lebih atom karbon. Baik itu ammonia atau amina, nitrogen mempunyai satu orbital
yang terisi dengan sepasang elektron valensi menyendiri.
Pasangan
electron yang menyendiri dalam orbital terisi pada nitrogen, ammonia, dan amina
memungkinkan senyawa ini berfuungsu sebagai basa. Bila amina diberlakukan
dengan asam, electron yang tak terbagi digunakan untuk membentuk ikatan sigma
dengan asam. Dan akan menghasilkan garam amina.
Sudut iaktan ditekan oleh orbitl
yang terisi dengan electron menyendiri yang besar ukurannya. Karena electron
dalam orbital terisi ini ditarik hanya ke satu inti saja dan bukan kedua inti,
maka terikat kurang kuat. Karena itu, oebital yayng terisi lebih besar daripada
orbital sigma N-H. Dalam hal ini, jika
atom selain hydrogen terikat ke nitrogen sp3 , sudut ikatan yang
diamati lebih dekat kesudut tetrahedral 109,50, hal tersebut karena
tolakan antara gugus yang lebih besar.
Sepertihalnya karbon, nitrogen
ditemukan juga dalam senyawa organic dalam keadaan hibrida sp3 dan sp. Perlu ditekankan bahwa perbedaan
penting antara nitrogen dan karbon adalah bahwa satu orbital dari nitrogen
terisi dengan sepasang electron menyendiri.
1.
Air, alcohol, dan eter
Oksigen
membentuk ikatan dengan orbital hibrida sp3 . karena oksigen mempunyai enam electron ikatan, oksigen
membentuk dua ikatan kovalen dan mempunyai dua orbital berisi.
Air
merupakan contoh senyawa yang mengandung oksigen sp3. Sudut ikatan
dalam air telah ditentukan yaitu sebesar 104,50 dan bukan 109,50
yang ideal. Disini diperkirakan bahwa orbital dengan electron menyendiri
menekan sudut ikatan H-O-H, seperti halnya orbital terisi dalam ammonia menekan
sudut ikatan H-N-H.
Perlu
kita ketahui jiga bahwa ada sejumlah senyawa organic yang mengandung atom
oksigen sp3 . Untuk sekarang yang akan ditinjau hanya dua yaitu:
alcohol dan eter:ROH dan ROR’ . iaktan terhadap oksigen dalam alcohol dan eter
adalah langsung analaog denngan ikatan dalam air. Dalam setiap keadaan oksigen
terhibridisasai sp3 dan mempunyai dua pasang elektron valensi seperti
yang ditunjukka gambar berikut.
1.
Senyawa karbonil
Karbonil
memiliki gugus C=O mengandung atom karbon sp2 yang dihubungkan
dengan atom oksigen oleh ikatan rangkap. Ahli kimia tidak terlalu yakin
mengenai hibridisasi okssigen karbonil, karena tidak ada sudut ikatan yang
dapat diukur.
Dalam
hal ini geometri gugus karbonil ditentukan oleh sp2 . Gugus karbonil
adalah planar sekeliling karbon sp2 trigonal. Ikatan karbon oksigen
mengandung sepasang lektron pi tersingkat. Selain itu, oksigen juga mempunyai
dua pasang electron menyendiri. Gambar dibawah ini menunjukkan gugus karbonil.
Perlu
diketahui juga bahwa gugus karbonil lebih polar dari pada gugus C=O dalam
alcohol atau eter. Alasan ayng menyebabkan pembesaran kepolaran ini adalah
electron pi yang bergerak lebih mudah tertarik ke oksigen yang electron
negative lebih dari pada electron sigma dari C=O.
Gugus karbonil merupakan bagian dari
bermacam-maccam gugus fungsi, dimana gugus fungsi dan golongan senyawa
ditentukan oleh atom alin yang terikat pada karbo-karbonil. Bial salah satu
dari atom terikat pada karbon-karbonil adalh hydrogen, maka dapat dikatakan
bahwa senyawa tersebut adalah aldehida. Bila dua karbon terikat pada
karbon-karbonil, maka senyawanya adalah keton.
A.
IKATAN RANGKAP TERKONJUGASI
Sistem
terkonjugasi terjadi dalam senyawa
organic yang atom-atomnya secara
kovalen berikatan tunggal dan ganda secara bergantian (C=C-C=C-C) dan
memengaruhi satu sama lain membentuk daerah delokalisasi
electron.
Perlu
kita ketahui bahwa, ikatan rangkap terkonjugasi molekul organic dapat
mengandung lebih dari satu gugus fungsi dan kebanyakan senyawa polifungsional,
setiap gugus fungsi tidak bergantung kepada yang lain. Untuk itu lihatlah
beberapa senyawa dengan ikatan rangkap karbon-karbon lebih dari satu.
Ada
dua cara yang digunakan untuk menempatkan ikatan rangkap dalam senyawa organic.
Dua iktan rangkap yang bersumber pada atom berdampingan disebut ikatan rangkap
terkonjugasi.
Ikatan rangkap yang
menggabungkan atom yang tak berdampingan disebut ikatan rangkap terisolasi
(terpencil) atau terkonjugasi.
Ikatan
rangkap terisolasi bersifat mandiri, masing-masing ikatan rangkap mengalami
reaksi seakakan-akan yang lain tak ada. Sebaliknya, ikatan rangkap terkonjugasi
tidak saling mandiri satu terhadap yang lainnya, ada interaksi elektronik yang
terdapat diantaranya.
A.
BENZENA DAN RESONANSI
1. Benzena
(C6H6)
Benzene adalah senyawa siklik dengan 6 atom karbon
yang tergabung dalam cincin. Pada dasar setiap atom karbon terhibridisasi sp2
dan cincinnya adalah berbentuk planar. Setiap atom karbon mempunyai atom
hydrogen yang terikat padanya, dan setiap atom karbon juga mempunyai atom p
yang tak terhibridisasi tegak lurus terhadap bidang ikatan sigma dari cincin.
Masing-masing dari ke enam orbital dapat menyumbangkan satu electron untuk
ikatan pi.
Dengan
adanya enem electron p benzene dapat mengandung tiga iktan p. ketiga ikatan
dalam cincin dapat digambarkan menurut satu cara (rumus a) atau dapat
digambarkan menurut cara lain (rumus b). dengan rumus c kita dapat menentukan
apakah orbital p jenis ini dapat menuju kedelokalisasi sempurna atau hanya
delokalisasi sebagian dari enam electron p.
Dalam
hal ini telah diketahui bahwa semua panjang ikatan karbon-karbon dalam benzene
adalah sama 1,4 Ǻ keenam iktan adalah lebih panjang dari pada ikatan rangkap
C=C, tetapi lebih pendek dari iktan tunggal C=C. Jika cincin benzene mengandung
ikatan rangkap terdelokalisasi oleh tiga ikatan tunggal C=C, maka ikatannya
akan berbeda panjangnya. Hal ini, menunjukkan bahwa semua ikatan C=C dalam
cincin benzene mempunyai panjang yang sama, menyimpulkan bahwa cincin benzene
tak mengandung ikatan tunggal dan rangkap yang saling bergantian. Para ahli
kimia menyimpulkan bahwa benzene adalah molekul simetrik bahwa masing-masing
dari enam ikatan cincin adalah sama dengan ikatan cincin lainnya. Keenam
electron pi yang terdelekolisasi sempurna dalam awan muatan electron yang
berbentuk seperti kue donat disebut awan pi aromatic dari pi.
Benzene
adalah salah satu dari golongan senyawa aromatic, senyawa yang mengandung awan
pi aromatic. Dari sejarah, istilah “aromatic” diturunkan dari fakta bahwa
banyak dari senyawa ini mempunyai bau yang khas.
Benzene
memiliki derajat kejenuhan yang tinggi. Benzena mempunyai struktur kekule.
Struktur kekule menggambarkan penggantian sembarang atom brom pada nitrogen
akan menghasilkan senyawa sama, karena keenam ataom karbon dan hydrogen
ekuivalen. Kekule ini dadap menjelaskan fakta bahwa jika benzene bereaksi
dengan brom menggunakan katalis FeCl3 hanya menghasilkan satu senyawa yang memiliki rumus molekul C6H5Br
2. Resonansi
resonansi
terjadi karena adanya delokalisasi electron dari ikatan rangkap ke ikatan tunggal.
Hal
yang perlu diperhatikan disini adalah lambang resonansi bukan merupakkan
struktur nyata dari suatu senyawa, melainkan merupakkan struktur khayalan.
Sedangkan struktur nyatanya merupakan gabungan dari semua struktur resonansi
benzene. Sehingga benzene lebih sering digambarkan sebagai berikut:
Teori resonansi dapat
menerangkan bahwa benzene sukar diadisi. Sebab, ikatan rangkap dua
karbon-karbon dalam benzene terdelokalisasi dan membentuk semacam cincin yang
kokoh terhadap serangan kimia, sehingga tidak mudah diganggu. Sehingga yang umum
pada benzene adalah reaksi substitusi terhadap atom H tanpa mengganggu cincin
karbonnya.
Metana (CH4)
dan etilena (CH2=CH2) adalah contoh senyawa organic
dengan struktur yang dapat digambarkan dengan beralasan dengan menggunakan
rumus ikatan valensi tunggal artinya dengan menggunakan garis untuk pasangan
electron ikatan. Dalam setiap hal, suatu garis yang menghubungkan dua lambang
atom yang menyatakan ikatan kovalen antara dua atom.
Perlu diketahui bahwa, benzene merupakan contoh suatu
senyawa organic yang tak dapat digambarkan secara teliti oleh rumus ikatan
valensi tunggal. delokalisasi dari electron pi menghasilkan sistem dalam
electron pi mencakup lebih dari pada dua atom. Notasi ikatan valensi secara
klasik tak mencakup keadaan ini .
Kedua rumus ikatan valensi untuk benzene ini disebut
rumus kokule, yang dimaksudkan untuk menghormati Friedrich August Kekule, yang
yang mengusulkan pertama kali dalam tahun 1972. Dimana, usulan Kokule yang asli
adalah cemerlang , akan tetapi hanya saja kurang tepat. Pendapatnya diantaranya
adalah menyatakan bahwa kedua struktur dari benzene bergeser maju balik
demikian cepatnya, sehingga tak ada yang dapat diisolasi secara mandiri satu
dari yang lainnya. Kedua struktur Kekule di katakana dalam resonansi yang satu
dengan yang lainnya; dengan alasan ini , struktur Kekule disebut juga sebagai
lambang resonansi atau struktur resonansi, untuk benzene. Dapat dikatakan bahwa
benzene merupakan hibrida resonansi dari dua struktur resonansi.
Jika suatu struktur molekul dapat digambarkan oleh dua
atau lebih rumus ikatan valensi yang berbeda hanya dalam kedudukan electron.
Tak ada dari rumus ini yang sesuai atau sempurna dengan sifat kimia dan fisika
dari senyawanya. Jika berbagai struktur resonansi dapat ditulis untuk suatu
senyawa, maka dapat diandaikan adanya delokalisasi dari rapat electron.
Struktur nyata dari naftalena adalah gabungan dari
struktur resonansi:
Struktur nyata dari
piridina adalah gabungan dari struktur resonansi:
Perbedan bagaimana yg terlihat jelas dari struktur nyata naftalena dan piridina??
BalasHapusTerimakasih
Bisakah anda menjelaskan kalimat ini "Ikatan rangkap terisolasi bersifat mandiri, masing-masing ikatan rangkap mengalami reaksi seakakan-akan yang lain tak ada. Sebaliknya, ikatan rangkap terkonjugasi tidak saling mandiri satu terhadap yang lainnya, ada interaksi elektronik yang terdapat diantaranya."? karena saya kurang mengerti, terimakasih
BalasHapustrimakasih, materinya cukup jelas dan tidak membingungkan
BalasHapusbisakah anda kasih contoh satu senyawa tentang resonansi elektron agar lebih mudah kdimgerti trims
BalasHapusmenurut saya materi anda sudah jelas dan dimengerti , terima kasih ya materinya sangat berguna
BalasHapus