A.SENYAWA
RANTAI TERBUKA
Pada senyawa ini, gugus-gugus yang terikat pada
ikatana sigma dapat berotasi mengikuti ikatan tersebut. Sehingga, atom-atom
tersebut pada molekul rantai terbuka dapat diasumsikan berbagai macam posisi
secara relatip gugus yang satu terhadap yang lain. misalnya saja, senyawa
sederhana etena, dapat memiliki banyak isomer koformasi. Dimana, isomer
konformasi adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul, rumus bangun,
sifat kimia dan sifat fisika yang sama tetapi berbeda posisi gugusnya secara
ruang akibat rotasi bebas melalui ikatan tunggal. Untuk menggambarkan
konformasi dapat digunakan dua tipe formula yaitu flying wedge drawing dan
proyeksi newman.
- Proyeksi Newman Alkana
Ikatan tunggal pada
alkana dapat berotasi secara bebas karena rantainya terbuka. Rotasi ini akan
menimbulkan adanya bentuk molekul yang disebut konformasi dan struktur yang
timbul karena rotasi ini disebut conformer.
Pada proyeksi Newman
digambarkan dua atom C horizontal misalkan penggambaran proyeksi Newman untuk
etana adalah sebagai berikut.
Konformasi dengan sudut 00,
1200, dan 2400 disebut bentuk eklips (berimpit) atu
gauche sedangkan 600, 1800, dan 3000 disebut
staggered (goyangan). Konformasi staggered lebih stabil dibandingkan dengan
eklips. Hal ini terjadi karena pada staggered jarak gugusnya lebih jauh
(stabilitas thermodinamika). Untuk etana
perbedaan energy ini relative kecil karena ukuran atom H yang kecil.
Senyawa
ini mengandung sistem rantai terbuka dari atom karbon. Rantai dapat berupa
rantai lurus (tidak bercabang) atau bercabang. Senyawa rantai terbuka juga
disebut senyawa alifatik. Alifatik berasal dari bahasa yunani aleiphar yang berate lemak, sebagaimana
senyawa ini sebelumnya diperoleh dari lemak hewani atau nabati, atau memiliki
sifat seperti lemak. Contoh senyawa rantai lurus;
CH3-CH2-CH2-CH3
CH3-CH2-CH2-CH2-OH
H2C=CH2
CH4 =
Metana
CH3CH3 =Etana
propana
|
isobutana
|
|
|
2,2-dimetil-propana
Dalam hal ini, berdasarkkan ikatan yang terdapat dalam rantai karbonnya, senyawa hidrokarbon alifatik dapat dibagi atas dua jenis yaitu, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Hidrokarbon
jenuh
Yaitu pada rantai
karbonnnya semua berikatan tunggal. hidrokarbon jenis ini disebut alkana.
1.
Hidrokarbon
tak-jenuh
Yaitu pada rantai
karbon terdapat ikatan rangkap dua atau tiga. Hidrokarbon yang mengandung
ikatan rangkap dua disebut alkena, sedangkan hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga disebut alkuna.
Pada senyawa alifatik, atom karbon dapat saling
mengikat dalam bentuk rantai lurus, maupun bercabang, atau cincin non aromatic
(alisiklik), dengan iktan tunggal, ganda dan tiga ikatan koovalen. Ikatan
kovalen dapat mengikat ungsur lain selain hidrrogen, diantaranya oksigen,
nitrogen, belerang, dan klor.
Pada
umumnya senyawa alifatik mudah terbakar, sehingga sering digunakan sebagai
bahan bakar, seperti metana untuk bahan bakar kompor dan asetilena untuk
pengelasan. Contok senyawa alifatik adalah: etana, isobutana, 2-metil-propana.
B. SENYAWA
RANTAI TERTUTUP
Senyawa
ini mengandung satu atau lebih rantai tertutup (cincin) dan dikenal sebagai
senyawa siklik atau cincin. rantai karbon tertutup diibagi menjadi 2 yaitu
karbosiklik dan heterosiklik. Karbosiklik yaitu senyawa karbon yang rantai
lingkarnya hanya terdiri atas atom c saja. Senyawa yang termasuk karbosiklik
yaitu senyawa aromatic dan senyawa alisiklik. Sedangkan, Senyawa heterosiklik
adalah senyawa yang strukturnya merupakan rantai tertutup (bentuk lingkar)
dimana dalam lingkaran tersebut terdapat satu atau lebih atom bukan karbon yang
disebut heteroatom.
C. SENYAWA
HOMOSIKLIK
Senyawa-senyawa
dimana cincin hanya terdiri dari atom karbon disebut senyawa homosiklik.
Senyawa homosiklik atau senyawa karbosiklik dibagi lagi menjadi senyawa
alisiklik dan senyawa aromatic
1
Senyawa
Alisiklik
Sebuah cincin
beranggota tiga atau lebih atom karbon menyerupai senyawa alifatik seperti
dalam senyawa homosiklik disebut senyawa alisiklik. Hidrokarbon alisiklik jenuh
memiliki rumus umum CnH2n. Contoh senyawa alisiklik adalah
siklopropana, siklobutana, sikloheksana.
2
Senyawa
Aromatik
Senyawa ini mengandung cincin
benzene yaitu sebuah cincin dari enam atom karbon dengan ikatan ganda dan
tunggal yang berselang-seling. Disebut senyawa aromatic karena banyak dari
mereka yang memiliki bau yang harum.
Hidrokarbon
aromatic sederhana dapat dibagi menjadi benzene (satu cincin, C6H6),
naftalena (dua cincin, C10H8), antrasena (tiga cincin, C14H10).
Sifat-sifat
senyawa aromatic:
1. Sifat
fisik
·
Zat cair tidak berwarna
·
Memiliki bau yang khas
·
Mudah menguap
·
Benzene digunakan sebagai pelarut
·
Tidak larut dalam pelarut polar sepertin
air tetapi larut dalam senyawa yang kurang polar seperti eter dan
tetraklorometana.
·
Larut dalam berbagai pelarut organic
2.
Sifat kimia
·
Bersifat toksik karsinogenik
·
Merupakan senyawa nonpolar
·
Tidak begitu reaktif tetapi mudah
terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga
·
Lebih mudah mengalami reaksi substitusi
dari pada adisi.
D. SENYAWA
HETEROSIKLIK
Senyawa
heterosiklik adalah senyawa yang strukturnya merupakan rantai tertutup (bentuk
lingkar) dimana dalam lingkaran tersebut terdapat satu atau lebih atom bukan
karbon yang disebut heteroatom. Jadi, ketika lebih dari satu jenis atom berada
dalam satu senyawa cincin, mereka dikenal sebagai senyawa heterosiklik. Dan
dalam senyawa ini umumnya satu atau lebih atom unsure seperti nitrogen “N”,
oksigen “O”, atau sulfur “S” ada di dalam cincin. Atom selain karbon yaitu N,
O, atau S yang ada dalam cincin disebut heteroatom. Senyawa heterosiklik dengan
lima dan enam atom disebut sebagai heterosiklik beranggota lima dan enam.
Contohnya adalah piridin, firan, tiofen, dan pirol.
1. Tatanama
Senyawa Heterosiklik
Dalam hal ini, banyak senyawa
heterosiklik mempinyai nama trivial yang tidak mungkin diganti dengan nama
sistematis, walaupun tatanama sistematis masih bisa dipertimbangkan. Oleh
karena itu, perlu diuraikan sacara ringkas peraturan-peraturan yang diterima
oleh IUPAC untuk memberikan nama pada heterosiklik monosiklik dan polisiklik
yang memiliki satu atu lebih heteroatom.
a. Lingkar
Monosiklik
Adapun peraturannya yaitu sebagai
berikut:
·
Ukuran lingkar dilambangkan dengan
perkataan pokok ir, et, ol, in, ep, os, on, atau es untuk lingkar 3-10.
·
Jenis heteroatom ditandai dengan awalan oksa,
tia, aza untuk oksigen, sulfur, dan nitrogen, dua sulfur dan dua nitrogen.
·
Derajatt ketidak jenuhan biasanya
disebut pada akhiran.
·
Cara pemberian nomor dimulai dari
heteroatom dan terus berputas kea rah gugus ganti yang paling dekat atau gugus
heteroatom yang lain.
·
Senyawa hetero siklik yang diturunkan
sebagai hasil hidrogenasi, penamaannya mengacu pada nama induknya dengan
menambahkan awalan dihidro atau tetrahidro.
b.
Senyawa
Heterosiklik Lingkar 3
Senyawa heterosiklik dengan lingkar 3
atom pada cincin lebih reaktif karena tarikan cincin. Senyawa yang memiliki
sati heteroatom pada umumnya lebih stabil. Senyawa dengan dua heteroatom lebih
biasa muncul sebagai zat antara reaktif. Heterosiklik lingkar 3 yang umumnya
adalah sebagai berikut:
Heteroatom:
1. Nitrogen= junuh: Aziridina
2. Oksigen= jenuh: Etilena Oksida (Epoksida, Oksirana);
tak jenuh: Oksirena
3. Sulfur
= jenuh: Tirana (Episulfida)
c.
Senyawa
Heterosiklik lingkar 4
Heterosiklik lingkar 4 yang umumnya
adalah sebagai berikut:
Heteroatom: 1. Nitrogen = jenuh;
Azetidina
2. Oxygen = jenuh: Oksetana
3. Sulfur = jenuh: Tietana, Ditietana ; tak
jenuh: Ditiet
d.
Senyawa
Heterosikllik Lingkar 5 dengan Satu Heteroatom
Senyawa
heterosiklik lingkar lima seperti pirola, turan, dan liofena, tidak begitu
reaktif misalnya, tiofena yang tidak mengalami oksidasi tipe sulfide dan pirola
tidak mempunyai sifat-sifat basa seperti amina. Dan sebaliknya, senyawa
heterosiklik ini dan turunan-turunannya akan mengalami substitusi elektrofilik
Hidrokarbon
dapat lebih diklasifikasikan menjadi empat jenis berdasarkan sttrukturnya,
diantaranya adalah:eperti nitrasi, sulfonasi, halogenasi, asilasi, dll.
Prola,
furan dan tiofena mempunyai sifat-sifat dan tenaga resonansi yang hampir sama
dengan benzene.
1·
Furan
Perlu diketahui bahwa,
dalam suhu kamar furan berbnetuk zat cair yang tidak berwarna. Reaksi-reaksi
substitusi terhadap furan memperlihatkan sifat-sifat seperti benzene, yaitu
substitusi elektrofilik. Beberapa reaksi substitusi pada furan yaitu:
Reaksi brominasi furan
oleh Br2 menghasilkan reaksi substitusi pada kedudukan 2 pada inti
furan.
2·
Tiofena
Tiofena merupakan zat
cair, ttidak berwarna dan tahan terhadap pengaruh KMnO4. Reaksi
substitusi elektrofilik terhadap tiofena berlangsung lenih mudah dari pada
reaksi substitusi elektrofilik pada benzene.
Beberapa cara pembuatan
tiofena adalah sebagai berikut:
1. Mengalirkan
asetilena pada piriet (FeS) pada temperature 3000c. terbentuklah zat
cair yang menyerupai ter yang sebagian besar terdapat dari tiofena.
2. Pemanasan
campuran Na suksinat dengan P2S3. Maka akan terjadi
reaksi yang hebat dan terbentuk zat cair yang sebagian besar terdiri dari
tiofena.
3. Pemanasan
n-butana dengan adanya belerang pada 5600c
Sifat-sifat dan
reaksi-reaksi tiofena;
Tahan terhadap pengaruh
KMnO4
Reaksi substitusi
elektrofilik pada tiofena berlangsung lebih cepat dari pada substitusi pada
benzene.
3·
Pirola
Pirola merupakan zat
cair yang tidak berwarna dan tidak dapat larut di dalam air. Pirola terdapat
terdapat dalam minyak yang berasl dari tulang hewwan yang disebut minyak
dippel. Minyak ini baunya tidak sedap, yang diperoleh dari hasil distilasi
kering darri tulang hewan dan terdiri dari senyawa-senyawa heterosiklik yang mengandung N2
diantaranya adalah pirola.
Reaksi-reaksi pirola
adalah sebagi berikut:
1. Reaksi
reduksi
Pirola dapat
menghasilkan pirolidin oleh reaksi adisi katalis.
2. Reaksi
substitusi
Bila pirola dipanaskan
dengan logaam alkali pirola akan berubah menjadi pirol-k teriikat pada atom N.
Bila senyawa ini direaksikan dengan alkil iodide, maka atom K akan diganti oleh
gugus alkil.
3. Pembentukan
senyawa Azo
Reaksi dengan garam
diazonium akan menghasilkan senyawa azo.
Sifat Kimia Pirola,
Furan, dan Tiofena
Pada kereaktifan
heterosiklik tinjauan ditujukan pada sifat kearomatisan dimana reaksi yang
terjadi adalah reaksi substitusi elelktrofilik serta nukleofilik dan bukan
reaksi adisi. Pertama, dipertimbangkan sifat asam dan basanya.
a· Sifat
asam
Pirola mempunyai sifat
asam lemah dan dapat menghasilkan garam dengan ligam alkali. Pirola bersifat
asam terdapat dua alasan yaitu; adanya kestabilan sistem elektron n pada
anionnya, dan sifat s yang ada dalam ikatan N-H pada pirola cukup kuat, sehingga
electron ikatan lebih kuat ditarik oleh nitrogendan hidrogennya dibiarkan
tertinggal sebagai proton.
b· Sifat
basa
Karena pada dsarnya
senyawa hidrosiklik selalu mengandung pasangan electron menyendiri pada
heteroatomnya kecuali tiofena, pada prinsipnya tiap molekul hetersiklik dapat
bersifat basa kecuali tiofena yaitu dapat mengikat proton atau asam lewis pada
heteroatom
4. Reaksi
adisi
Pirola, furan dan
tiogena m,udah terjadi reaksi hidrogebasi, sama seperti senyawa aromatic lain.
khusus untuk tiofena mempunyai kelemahan yaitu dapat bereaksi dengan sebagian
katalis tertentu sehingga mengurangai kereaktifan katalis tersebut.
e.
Heterosiklis
Lingkar 6 : piridina
Piridina termasuk
senyawa heterosiklik lingkar 6 dengan satu hetero atom nitrogen dan lima atom
karbon. Senyawa ini beberapa derivatnya terdapat dalam batubara. Piridina
merupakan zat cait tidak berwarna yang mudah larut dalam air. Struktur piridina
sangat menyerupai struktur benzene. Kestabilan piridina sangat jelas disebabkan
oleh dislokalisasi electron n yang berada pada atom karbon masing-masing satu
electron dan satu electron lagi pada atom nitrogen.
f. Senyawa
heterosiklik dengan poliheteroatom
Terdapat beberapa
senyawa heterosiklik lingkar 5 dan lingkar 6 yang mengandung dua atau lebih
heteroatom di dalam lingkarannya. Senyawa-senyawa ini sangat penting karena
sering ditemukan sebagai senyawa hasil alam, kandungan obat sintesis dan zat
warna sintesis.
menurut saya materi pada blog anda sudah bagus dan contoh yang diberikan sudah cukup jelas. terimakasih
BalasHapustolong sebutkan contoh karbosiklik dan heterosiklik pada rantai tertutup?
BalasHapusmakasih postingannya anisa, maaf saya mau tanya ni. contoh reaksi adisi yang kayak mana ya?
BalasHapusTolong jelaskan tentabg substitusi elektrilofilik pada furan dan berikan contoh beserta gambar?
BalasHapusBagaimana kereaktifan antara molekul rantai terbuka, dan molekul rantai tertutup?
BalasHapusmateri yang anda sampaikan sangat bermanfaat. terimakasih .
BalasHapus